SEJARAH STIA ADABIAH PADANG
Untuk pertama kali, gagasan pembentukan Perguruan Tinggi dalam lingkungan sekolah-sekolah Adabiah dikemukakan pada tanggal 25 juli 1980, sebagai kesimpulan dari suatu pertemuan alumni Adabiah di anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta.
Pertemuan yang bersejarah ini diadakan atas prakarsa Pengurus Yayasan Syarikat Oesaha, yang terdiri dari alumni Perguruan Adabiah yang bermukim di Jakarta dan sekitarnya, yang bertugas dalam pelbagai bidang di lingkungan pemerintah dan dunia usaha. Pertemuan tersebut dihadiri tidak kurang dari 150 orang alumni Adabiah, diantaranya Dr. Hasyim Ning (Ketua KADIN Indonesia), Prof. Dr. Awaluddin Djamin, MPA (mantan KAPOLRI), Ir. Azwar Anas (Gubernur Sumatera Barat), Drs. Chaidir Anwar Sani (Pejabat DEPLU), H. Rusman Muthalib (Pengusaha), sedangkan Yayasan Syarikat Oesaha diwakili oleh Zaidir St. Majolelo dan Bagindo Abdul Hamid, masing-masing Ketua dan Bendahara Yayasan.
Dalam pertemuan tersebut diperoleh pendapat untuk bersama-sama
mengembangkan dan meningkatkan Perguruan Adabiah dalam usahanya mempersiapkan
dan membentuk generasi yang akan datang menjadi manusia yang berwatak, bermoral
tinggi, percaya kepada diri sendiri, cakap dan berkemampuan, mempunyai semangat
kerja yang tinggi, dan memiliki dedikasi serta berguna bagi pembangunan dan
kelanjutan kehidupan bangsa dan negara. Salah satu usaha untuk mewujudkan
cita-cita besar dan mulia ini adalah dengan mendirikan Universitas dalam
lingkungan Perguruan Adabiah, yang merupakan pula pengembangan dan peningkatan
cita-cita Pendiri dan Bapak Perguruan Adabiah, Dr. H. Abdullah Ahmad.
Untuk merealisasikan gagasan yang dihasilkan oleh Pertemuan Alumni
Adabiah di Anjungan Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah tersebut,
Yayasan Syarikat Oesaha penyelenggara sekolah-sekolah Adabiah menetapkan
didirikannya Perguruan Tinggi Adabiah, dimulai dengan pendirian suatu Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi sebagai langkah pertama bagi pembentukan Universitas
Adabiah di masa datang. Langkah ini dimulai dengan pembentukan Team Persiapan
Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Adabiah, yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Syarikat Oesaha Penyelenggaraan
Sekolah-sekolah Adabiah tanggal 12 April 1984,No.052/I,2/84, yang terdiri dari
:
Penasihat
: H. Zaidir Soetan Majolelo,
: Ketua Dewan Pengurus YSO Adabiah
Ketua : Drs. H.A.
Bakar Effendi
Wakil Ketua : Drs. Hasroel Kahar
Sekretaris : Drs. Zainal Zain
Anggota : Drs. Noermal Said,
dan Drs. Sjoehjar Rajanis
Hasil kerja team Persiapan Pendirian STIA-Adabiah, yang merupakan hasil
kerjasama antara Dewan Pengurus Yayasan Syarikat Oesaha dan Dewan Pembina
dengan team Persiapan yang diajukan oleh anggota Pengurus Yayasan, Anwar
Maksoem Marah Soetan dan Wakil Ketua Team, Drs. Hasroel Kahar kepada
Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) wilayah I di Medan, ternyata
mendapatkan tanggapan yang positif dengan dikeluarkan Izin Operasional oleh KOPERTIS wilayah
I, tanggal 14 Juni 1984, No. 139/SK/KOP.I/1984, dan STIA -Adabiah sudah dapat
melakukan kegiatan tahun akademik 1984/1985.
Bedasarkan Izin Operasional dari KOPERTIS wilayah I tersebut di atas,
pada tanggal 22 Agustus 1984 dilakukan pembukaan Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Adabiah yang diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sumatera Barat dalam suatu upacara yang dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Barat, Djohari Kahar, SH. Dt.
Bagindo, Pejabat-pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan Pimpinan
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Sumatera Barat.
Kegiatan akademik yang pertama diisi dengan kuliah perdana berupa
Kuliah Umum yang diberikan oleh Prof. Dr. Awaloeddin Djamin, MPA, salah seorang
alumni Adabiah, dan anggota Dewan Pembina STIA Adabiah. Kuliah pembukaan
tersebut diikuti oleh 150 orang mahasiswa angkatan pertama STIA Adabiah, dan
para hadirin pada upacara pembukaan STIA Adabiah.
Sejak itu, dilakukan kegiatan-kegiatan STIA Adabiah dengan pimpinan
suatu Dewan Pimpinan yang terdiri dari Drs. H.A. Bakar Efendi, Drs. Hasroel
Kahar dan Drs. H. Bagindo Syafioeddin (oleh karena kepindahan untuk
sementara ke Jakarta, Kedudukan Drs. Hasroel Kahar digantikan oleh Drs. Noermal
Said).
Berpangkal dari gagasan yang dilahirkan oleh Pertemuan Alumni Adabiah di
Anjungan Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah tahun 1980, kehadiran
STIA Adabiah dalam jajaran Sekolah-sekolah Adabiah dalam lingkungan Yayasan
Syarikat Oesaha, adalah merupakan langkah permulaan dari suatu cita-cita yang
lebih besar yang didambakan oleh seluruh anggota Keluarga Besar Adabiah, yaitu
pembentukan Universitas Adabiah.
Apabila cita-cita sudah terwujud, modal pertama dari pembentukan
Universitas Adabiah ini akan menjelma menjadi Fakultas Administrasi Universitas
Adabiah, sebagai salah satu dari sejumlah Fakultas yang akan didirikan.